Headlines News :

Postingan Populer

1.1.a.8. Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1

Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara -
Pendidikan dapat dimaknai sebagai ‘menuntun hidup dan tumbuhnya anak-anak’. Hal ini berkaitan dengan Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat (filosopi KHD).


Pendidikan itu menuntun
Sebagai makhluk hidup dan makhluk bersosial, anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Guru merupakan salah satu faktor dalam pembentukan hidup seorang anak. Oleh sebab itu hidup dan tumbuhnya anak terletak di luar kecakapan atau kehendak kita sebagai kaum pendidik. Namun, guru hanya mampu memaksimalkan yang sudah baik dalam diri anak dan tidak menegaskan pada hal-hal yang kurang baik bagi anak. Seperti dalam teori yang terkenal dengan nama convergentie-theorie. Teori ini mengajarkan, bahwa anak yang dilahirkan itu dikonotasikan sebagai sehelai kertas yang sudah ditulisi penuh, tetapi semua tulisan-tulisan itu buram. Lebih lanjut menurut aliran ini, pendidikan itu berkewajiban dan berkuasa menebalkan segala tulisan yang buram dan yang berisi baik, agar nanti tampak sebagai budi pekerti yang baik. Segala tulisan yang berisikan arti jahat hendaknya dibiarkan, agar tidak menjadi tebal, bahkan semakin buram. Guru selain menjadi penuntun, hal yang perlu dimiliki adalah kemampuan untuk menguasai Diri (ing madya sung tulado). Dalam Pendidikan Budi Pekerti, setiap anak memiliki watak yang berbeda. Yakni, Pertama, dinamakan bagian yang intelligible, bagian yang berhubungan dengan kecerdasan angan-angan atau pikiran (intelek) serta dapat berubah menurut pengaruh pendidikan atau keadaan. Kedua, dinamakan bagian yang biologis, yakni bagian yang berhubungan dengan dasar hidup manusia (bios = hidup) dan yang dikatakan tidak dapat berubah lagi selama hidup. (modul 1.1).
Budi Pekerti memiliki definisi atau pengertian yang bermacam-macam. Oleh karena itu sebaiknya kita memiliki keterangan jelas dalam mendefinisikan budi pekerti. Sikap dan perilaku demikian mengandung lima jangkauan yakni
1. Sikap dan perilaku dalam hubunganya dengan Tuhan
2. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan diri sendiri
3. Sikap dan perilaku dalam hubungan dengan keluarga 
4. Sikap dan perilaku dalam hubungannya bersama masyarakat dan bangsa 
5. Sikap dan perilaku dalam hubungannya dengan alam sekitar. 
 
Metode Montesori, Frobel dan Taman Anak
Perbedaannya adalah :
a. Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra dan semua itu bersifat pelajaran. Anak diberi kemerdekaan dengan luas, tetapi permainan tidak dipentingkan.

b. Frobel juga mendjaikan panca indra sebagai konsentrasi pembelajarannya, tetapi yang diutamakan adlah permainan anak-anak, kegembiraan anak, sehingga pelajaran panca indra juga diwujudkan mengjadi barang-barang yang menyenangkan anak. Namun, dalam proses pembelajarannya anak masih diperintah.

c. Taman Siswa bisa dikatakan memaknai kedua metode tersebut, akan tetapi pelajaran panca indra dan permainan  itu tidak dipisah, yaitu dianggap satu. Sebab, Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa dalam segala tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah diisi Sang Maha Among (Pemelihara) dengan segala alat-alat yang bersifat mendidik anak.

Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya.

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
   Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang pendidik mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat).

Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
   Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Keduanya tidak dapat dipisahkan sehingga saling berkaitan, artinya kita sebagai guru harus mampu mengajar dan menguasai kebutuhan media dan informasi disesuaikan dengan keadaan zaman misalnya saat ini penggunaan teknologi dapat diterapkan namun tetap mengkontrol penerapannya tersebut dan harus tetap sesuai dengan keadaan sekitar  (kodrat alam).

Budi Pekerti
Menurut KHD dalam pembentukan budi pekerti hal yang utama adalah keluarga. keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya. Sehingga diperlukan bagi seorang pendidik untuk membuat anak menjadi nyaman, menganyomi, penuh kasih saying seperti dikeluarganya sendiri.
 
Setelah mempelajari modul ini saya belajar hal-hal yang baru yang dapat menjadikan seorang pendidik yang berkualitas dan saya semakin tersadar bahwa kita harus tetap mengupgrade ilmu.  dengan modul ini sayapun lebih dapat berintrospeksi diri untuk lebih baik lagi.
Sebelumnya saya akan menuliskan beberapa hal yang pernah saya lakukan sebelumnya.
  • Selama ini saya mendidik dengan model pembelajaran yang lama yaitu sering melakukan ceramah, penggunaaan teknologi hanya sesekali.
  • Dalam pembuatan keputusan guru merupakan actor utama.
  • Pembelajaran hanya dilakukan di dalam kelas dan tidak bervariasi.
Namun, setelah memahami filosofi KHD membuat mind set sebagai pendidik
berubah, diantaranya :
  •   Saya akan menjadi pendidik yang dapat mengikuti zaman namun tetap mempertimbangkan kodrat alam yang ada di tempat saya khususnya di majalengka.
  •    Ketika memutuskan sesuatu, saya tidak lagi menjadi aktor utama, namun saya hanya sebagai fasilitator ataupun sebagai pengambil kesimpulan setelah pendapat siswa telah disampaikan.
  •    Saya membuat design pembelajaran yang lebih menarik lagi sesuai tema dan kebutuhan serta karakteristik peserta didik zaman sekarang.
  •     Ketika siswa melakukan kesalahan, saya akan memberika ruang dan waktu untuk menjelaskan latar belakang mengapa mereka melakukan kesalahan itu dan kemudian memintanya menyadari kesalahannya dengan cara saya memberi beberapa pertanyaan. Contohnya  :
                1.    Boleh Bapak mengatahui, apa alasan ananda melakukan itu?
                2.    Menurutmu, apakah yang dilakukan itu menyenangkan?
                3.    Coba, apakah yang Ananda lakukan itu menganggu orang lain?
                4.    Apakah yang lakukan itu benar atau kurang benar?
                5.    Menurutmu, perlu tidak ini di lakukan lagi?
    §  Memberi kesempatan pada siswa untuk berfikir kritis dan melakukan
               pembelajaran tidak hanya didalam kelas saja.
        §  Tidak banyak menuntut untuk selalu mengerjakan tugas tetapi diberikan
               kelonggaran waktu, dengan pembedany adalah sistim penilaian.
      §  Memfasilitasi peserta didik untuk berkesempatan menanyakan hal yang belum
              mereka pahami diluar jam pelajaran.
 
Aksi nyata dalam Kelas
  •    Setiap anak diberikan kesempatan untuk menjadi pemimpin. Mereka diberi kesempatan  untuk menyajikan hasil kerja kelompoknya dengan dipimpin oleh seorang yang sudah ahli dalam pembelaran (model pembelajaran jig saw).
  •   Peserta didik diberikan kesempatan untuk menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, yaitu penggunaan platform belajar melalui HP. Sesuai dengan kondrat alam dan tuntutan zaman saat ini.

Quiz Kaidah Pencacahan Kelas 12 RPL

Untuk pertemuan hari ini, Anak-anaku, silahkan untuk mengerjakan soal-soal berikut ini tentang Materi Kaidah Pencacahan.



 

Latihan Soal Kaidah Pencacahan

Aturan Pengisian Tempat (Filling Slots)
Aturan pengisian tempat atau filling slot (dalam Bahasa Inggris) merupakan cara yang digunakan untuk menentukan banyaknya cara suatu objek menempati tempatnya. 
Banyaknya cara untuk mengisi n buah tempat secara keseluruhan secara matematis dapat diperoleh dengan (p×q) cara. Artinya jika sesuatu pekerjaan diselesaikan dengan p cara yang berlainan dan sesuatu pekerjaan  lain diselesaikan dengan q cara yang berlainan.
     Untuk lebih memahami materi Kaidah Pencacahan silahkan perhatikan, diskusikan dan pahami tayangan video youtube berikut!
         

    Untuk memantapkan pemahaman materi Aturan Pengisian Tempat (Filling Slots), disilahkan untuk menjawab soal-soal dibawah ini!

 
Untuk Selalu Tergerak, Bergerak dan Menggerakan
Copyright ©2023 File KBM
Guru Matematika
Halim Aegle Marmelos 2023